kata orang
, mereka itu kotor ! pelau !
pelau ,
yang dimengerti orang di negeri bawah bayu ini ialah orang yang berbangsa bajau
laut .
Tinggal di
atas air dalam bot buruk . Hidup mereka bukan miskin , tapi daif . kotor . itu kata
mereka..
aku , juga ada sedikit merasa begitu .
bukan jijik
, cuma sedikit gamam geli . bagai apa kehidupan mereka begitu .
makan mandi
berak kencing tidur di tempat yang sama .
dengan baju
yang kotor rabak , busuk terkadang buat ulu hati kecil ku menaik rasa muntah .
tapi ,
dalam geli
gamam aku , aku kasihan akan anak-anak kecil pelau .
sekolah kah
mereka , cukup makanan kah mereka , selesa kah malam mereka . .
simpati
rasa bila berjalan dan ada yang datang tadahkan tangan meminta wang kertas .
kata mereka
‘’ kak , minta duit ‘’ . .
serius ,
aku malas
untuk mereka berikan wang ringgit ,.
bukan
kedekut , cuma . .
apa saja
yang dibeli mereka dengan wang ringgit .
kalau
diberi beli makan untuk cacing tidak mengapa , aku kasih .
tapi , yang
dibeli mereka batang rokok yang terisi nikotin . .
rela aku ,
suakan makanan biar mereka kenyang .
makanan ?
teringat
hari lalu ,
waktu itu ,
anggaran angka 5 petang mahu 6 .
berjalan di
pasar malam Bandar Lahad Datu , Sabah bersama sedarah aku .
kala
membeli kuih entah apa namanya aku sendiri tak tahu .
lengan ku seolah
disentuh berkali , aku paling .
arh , pelau kata
hatiku .
lelaki , lingkungan 7-10 usia nya ,
berbaju
putih rabak , ronyok dan kotor .
berseluar
pendek hitam .
kulit gelap kayu .
tinggi
paras dada ku .
dia
tadahkan tangan meminta makanan .
hati aku
sayu , lalu . .
‘’ nah ,
makan ya ? ‘’ aku beri satu biji dari kuih yang aku beli 3biji seringgit itu .
dia tidak
berterima kasih , cuma senyum dan pergi .
belum
sempat ditanyakan apa-apa , anak kecil itu hilang dari pandangan mata .
aku hanya
mampu senyum dan berkata dalam hati ,
‘’ya tuhan
, jagalah anak itu . .’’
kemudian , berapa hari pun berlalu ,
anak cacing
dalam perut berbunyi , tandanya aku lapar .
seperti
biasa , berjalan sendiri lagi untuk mencari makan bagi bituk-bituk yang
dikasihi .
bermula
dengan makan bakso , lalu beli cakui . .
dan untuk
kedua kalinya ,
ku rasakan
lengan ini disentuh sekali lagi .
seperti
biasa , aku berpaling .
ohh ,
lelaki yang sama pernah meminta rupanya .
aku senyum
.
dia buat
perkara yang sama , tadah tangan meminta makanan .
aku , sememang
nya waktu itu berduit , kononnya .
tanya , ‘’
kau mau makan apa ? ‘’
dia tunjuk
sama seperti ku , chakuii . .
dan aku
beli untuk nya , kata ku seringgit ya .
anak kecil
itu jawab , ‘’ ndamaw sos ya kak ‘’ . .
aku hanya
angguk .
hairannya ,
tuan warung
buat muka tidak puas hati ,
seolah
tidak senang aku belikan anak pelau yang di-anti mereka itu .
apa kisah
aku , aku yang membeli .
cuma ,
terkilan , kasarnya perbuatan tuan warung itu , bungkuskan kuih cara tidak
ikhlas .
" buang saja
kain atas kepala mu matceik kalau seperti itu gaya menjual mu " , desis hati ku .
selesai
bungkus , bayar . macam biasa juga . kataku ,
‘’ adik
makan ya , ‘’ dia angguk dan berkata ‘’ terima kasih ya kak ‘’ lalu senyum .
cair hati
rasa melihat senyum bahagia anak lelaki itu . .
pasti dia
gembira karna ada makanan untuk hari ini , kan ?
lalu dia
pun melangkah jalan ,
dan aku
toleh ke belakang untuk melihat ke mana dia pergi ,
dia juga
berjalan , dengan tangan yang berisi makanan ,
dia angkat
tangan dan mengangguk serta wajahnya yang terukir sebuah senyuman manis .
aku juga
begitu , hanya menggukkan kepala dan senyum .
‘’
sebenarnya , aku mahu mengenali anak lelaki itu . siapa namanya , bagai apa
kehidupannya , di mana orang tuanya . . tapi tidak berkesempatan . esoknya aku
berjalan lagi , dengan harapan dapat berjumpa dan mengenyangkannya lagi . tapi
tidak lagi aku jumpa . dia hilang dari pandangan mata ‘’
cuma , aku
memohon pada tuhan ,
agar
dihantarkan pihak-pihak yang mahu membantu anak-anak jalanan dan pelau yang kasihan
. diberikan pendidikan dan kehidupan yang baik layak rasanya mereka sebagai anak kecil yang lain . bukannya seperti sekarang , ayahanda bonda mereka biarkan .bahkan disuruh mereka turut serta mengemis di jalanan . .
No comments:
Post a Comment