lihat , rasa .
dan aku menangis bagai hilang maruah .
ya tuhan .
bagai dirobek sekali lagi jantung melihat kata-kata yang ditunjuk dia tuhan .
sakit .
bahagia hidup mereka dicuri ,
rasa aman itu hilang .
negara di simbah kekotoran .
yang dihidu mereka cumalah bau hamis darah yang mengering di dinding jalanan .
bangunan dulunya teguh kini menjadi puing-puing halus yang tak terlihatkan .
tuhan .
berhenti sejenak akal aku untuk terus menaip .
aku sedang menangis kala menekan setiap abjad ini .
aku tak tahu , aku tak tahu
bagai apalagi mahu dibuat aku cumalah doa .
apa yang dimahu anak kecil itu cumalah kebebasan .
dan mereka , mereka hancurkan segalanya .
bagai apa lagi hidup bapa abang dibunuh kejam .
ke mana harus di tuju kalau jalan raya dulunya rata kini beretakan , tuhan ?
kalau kiri kanan penuh dengan jasad yang tak terkubur dengan layaknya ada batu nisan dan bacaan ayat-ayat tuhan ?
aku cuba untuk berada dalam diri anak kecil itu .
bayangkan hidup dicelah runtuhan bangunan .
dengan baju yang rabak , koyak .
jauh di sudut itu ,
jasad lain sedang kelaparan .
berlantaikan puing , berbumbungkan debu .
mana pergi kipas angin dulu .
semuanya kehilangan .
di sudut lainnya ,
bayi kecil teriak kelaparan .
anak soal bimbang pada bunda yang jasadnya separuh mati .
'' ibu kenapa pakcik tembak nenek ? ibu kenapa ibu ? ''
jauh di sudut lainya ,
dirangkul erat tubuh ibu yang suatu ketika dulu membalas pelukan anak kesayangan .
tidak sedikit pun mengerti apa-apa .
dan aku disini terkedu tak tahu mahu dibahas apa lagi .
aku ,
rasanya semakin berkembang dunia kita ,
semakin cetek nilai kemanusiaan kita .
projektil dicipta , kematian berganda .
perang sini sana , mayat telanjang hina .
seolah bayi dihidupkan untuk dimatikan dengan jahilnya .
seolah burung dicipta untuk makan daging manusia .
aku ,
aku di sini malaysia ,
hanya mampu berdoa dan meminta ,
hentikan ini semua .
No comments:
Post a Comment